Jus Ramuan obat jantung koroner

“OBAT UNTUK YANG SAKIT JANTUNG, KOLESTROL TINGGI, DARAH TINGGI”

Ramuan Herbal Berkhasiat :

Berikut Informasi yang bermanfaat :
Dari Ramuan yang diyakini dapat melebarkan pembuluh darah pada Jantung anda :
Bahan :
1 gelas sari/airLemon*
1 gelas sari/air Jahe*
1 gelas sari/air Bawang putih*
1 gelas sari/air Apple (cuka apel)

CARA MENGOLAHNYA :
* Campur semuanya dan didihkan dgn perlahan-lahan (dengan api kecil).
* Biasanya didihkan sekitar 1/2 jam, utk menjadi 3 gelas.
* Saring dan biarkan jadi dingin.
* Setelah dingin, tambahkan 3 gelas Madu alami, diaduk sampai merata dan simpan dalam botol.

ANJURAN PAKAI :
* Minumlah 1 sendok makan setiap pagi sebelum sarapan.

Penyempitan/sumbatan pembuluh darah pada jantung akan terbuka.
Sekarang tidak diperlukan lagi operasi Angioplasty atau By Pass…

Berikut adalah kandung dan manfaat dari bahan-bahan :

Manfaat dan fungsi bawang putih :

Perangsang usus
Pembersih usus
Menghentikan diare yang bersifat mikroba (kuman)
Digunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan anus dan dubur (anal), seperti menghentikan disentri
Berguna untuk urat saraf
Membasmi pembusukan (kerusakan) pada perut
Bawang putih yang dicampur dengan susu rayeb (yogurt), dapat bermanfaat untuk membasmi batu ginjal dan meringankan mules pada ginjal
Mengurangi kadar lemak dan kolesterol pada darah, menekan tekanan darah, mengaktifkan detakan hati, merangsang perputaran darah, dan mengobati pembekuan pembuluh darah
Bawang putih yang dicampur dengan parsley (sejenis seledri), minyak zaitun dan jus jeruk nipis, kemudian diminum sebelum sarapan pagi, dapat membasmi batu ginjal
Bawang putih berkumpul dengan asam polic, saluran kencing, dan mengobati penyakit encok
Membasmi radang persendian dan mengobati lemahnya alat-alat pencernaan
Mengobati wasir (ambeien) dan pembekuan pembuluh darah
Mengobati kekurangan cairan
Membasmi berbagai jenis cacing, seperti cacing entrobius vermicularis dan amuba (organisme bersel satu yang sangat kecil)
Digunakan untuk pengobatan dan meredam penyakit telinga

Manfaat Lemon :

Manfaat jeruk lemon terhadap kesehatan telah dikenal selama berabad-abad lamanya. Lemon mengandung banyak zat, khususnya asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin dan limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan antiinfeksi.

– Meredakan Demam

– Mengobati Sariawan

– Menghilangkan Jerawat

– Memberi Efek Menenangkan

– Mengobati Kulit Kapalan

Manfaat Jahe :
Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Manfaat Cuka Apel :

Rasa asam dari cuka apel membuatnya memiliki sifat membersihkan dan dapat digunakan sebagai antiseptik.

Cuka apel mengandung asam asetat yang membantu menyingkirkan bakteri berbahaya dan jamur pada saluran pencernaan. Hal ini membantu kerja pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan oleh usus.

Cuka apel juga mengandung pektin, merupakan serat yang larut dalam air, sehingga membantu menyerap air, lemak, racun, dan kolesterol dari saluran pencernaan dan membuangnya keluar dari tubuh.

Manfaat Madu Asli :

Madu yang dikonsumsi dengan teratur mengurangi resiko penyakit jantung, bedasarkan studi awal yang diterbitkan dalam “ Journal of Medicinal Food”. Beberapa studi ilmiah menyarankan dengan mengkonsumsi madu dapat mengurangi tekanan darah yang menyebabkan penyakit jantung.
Untuk sebagian orang justru banyak yang mengangap mengkonsumsi madu akan menyebabkan obesitas, LDL tinggi dan tekanan darah tinggi yang mengakibatkan penyakit jantung. Apa sebabnya ? Karena mereka berfikir madu mempunyai rasa manis yang berasal dari sukrosa, glukosa dan fraktosa. Kita ketahui bahwa mengkonsumsi sucrose secara berlebih dipercaya meningkatkan resiko obesitas, resisten terhadap insulin dan tekanan darah tinggi. Sukrosa juga mengurangi HDL yang menguntungkan dan meningkatkan tingkat triglyceride. Fraktosa mempunyai efek yang sama dengan sukrosa.
Disinilah keajaiban lebah madu, gula dari madu seperti sukrosa, glukosa dan fraktosa yang terkandung dalam madu justru menyehatkan. Lebah menghasilkan madu murni dengan menghisap nectar bunga yang kaya akan gula-gulaan tersebut tetapi lebah memproses gula-gulaan itu terlebih dahulu di dalam perut lebah. Setelah nektar diolah dalam tubuh lebah menjadi madu, barulah lebah mengeluarkan madu dari dalam perutnya. Jadi gula-gulaan yang terdapat dalam madu sudah diproses dalam perut lebah terlebih dahulu sehingga madu langsung bisa meresap kedalam darah kita. Berdasarkan riset ilmiah, madu bisa meresap kedalam darah sekitar 10 menit. Ini bisa kita buktikan jika kita lelah sehabis olah raga kemudian meminum madu murni tubuh kita cepat merasa segar kembali.

Madu banyak mengandung banyak enzyme potensial yang menguntungkan seperti asam amino, madu mengandung bee pollen, propolis, lilin lebah dan nutrisi yang berasal dari tanaman dan tubuh lebah sendiri disamping mengandung gula-gulaan .

Beberapa zat kimia yang terdapat di dalam darah dapat digunakan untuk memonitor tingkat resiko penyakit jantung. Beberapa tahun sebelumnya, tingkat kolesterol dan LDL (“jelek/jahat”) telah digunakan untuk memonitor tingkat penyakit jantung dan akhir-akhir ini homocysteine dan C-reactive Protein (CRP) telah ditambahkan sebagai penyebab/factor penyakit jantung. Orang dengan tingkat homocysteine tinggi memiliki tingkat penyakit jantung, kanker dan beberapa penyakit bahaya lainya.

Dengan vitamin B6, B12 dan folic acid yang terkandung di dalam madu Homocysteine yang tinggi dapat diturunkan. Tingkat CRP yang tinggi juga dapat untuk memprediksi penyakit jantung. Tingkat CRP meningkat disebabkan oleh merokok, tekanan darah tinggi, obesitas dan penyakit gusi kronis.

Studi dari penelitian ini dilakukan terhadap lima sampai sembilan orang dalam tujuh percobaan. Dalam masing-masing percobaan dilakukan tes darah sebelum dan sesudah meminum larutan yang mengandung madu, glucose dan madu buatan ( mengandung setengah sucrose dan setengah fructose). Larutan yang digunakan dalam percoban mengandung antara 1 – 3 once madu, glucose atau glucose dan fructose.

Hasil percobaan, pada orang yang mengkonsumsi larutan madu tingkat kolesterol, LDL dan triglyceride secara total menurun tetapi tidak bagi yang meminum larutan glukosa dan madu buatan.

Hasil dari percobaan setelah 15 hari pada orang yang mengkonsumsi madu tingkat HDL (baik) meningkat dan tingkat Homocysteine menurun. Efek dari mengkonsumsi madu setiap hari selama 15 hari bagi orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi : total kolesterol menurun 8%, LDL (jahat) kolesterol menurun 11%, dan CRP menurun 57%.

Riset dari studi ini menghasilkkan suatu rekomendasi bahwa madu mempunyai efek yang positif bagi penderita penyakit jantung. Dalam relative singkat, madu dapat menurunkan kolesterol dan yang paling dramatis adalah menurunkan tingkat CRP terhadap orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi. Tampaknya CRP mempunyai peranan penting penyebab penyakit jantung selain kolesterol.

Kesimpulannya mengkonsumi sukrosa, glukosa dan fruktosa bisa meningkatkan resiko penyakit jantung, studi ini merekomendasikan memakan madu bukan hanya aman tetapi pada kenyataanya justru menyehatkan jantung.

Herbal untuk kanker rahim

Kisah nyata …. Berita gembira bagi penderita kanker… Seorang pembantu rumah tangga (PRT) menderita kanker di rahim

yğ mana perutnya semakin hr semakin membesar & sudah di vonis tinggal menunggu wkt tiba ajal saja, secara kebetulan berjumpa dgn seorang bpk yğ mengajarinya obat mujarab… Yğ ternyata adalah makanan kita sehari2…. 1,5ons wortel, 1,5ons kentang dan 1 butir apel,jangan dikupas dan di blender utk di minum setiap pagi sebelum makan apa2(perut kosong) …. Dlm keadaan putus asa si PRT tadi mulai mencoba resep tersebut….

Tak disangka…. Setelah bbrp bulan… Si PRT ini mengeluarkan darah kotor dan nanah spt wkt haid saja, tp ini dlm jumlah yğ sgt byk dan kotor dan bernanah… Anehnya PRT ini malah merasa lbh baik setiap hr dan perutnya sudah kempes…. Sampai hari ini dia sudah sembuh dan sudah memeriksakan diri ke dktr dan di nyatakan sembuh…. Suatu muzijat…. Sekarang resep ini sudah Anda ketahui, tdk α∂a̲̅ salahnya jika kamu berbagi dgn sesama agar semua penderita kanker bisa disembuhkan ….

2. Tolong bantu di broadcast jg; kumis jagung dpt menyembuhkan penyakit ginjal: Yg sering cuci ginjal minumlah air rebusan kumis jagung, niscahya pasti sembuh.

Obat menurunkan lemak di liver

Obat Liver

Lesichol 300

KOMPOSISI
Lesitin murni (PPC 95%) 175 mg, Vitamin B1 1,4 mg, Vitamin B2 1,6 mg, Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 , Vitamin E 10 mg, Nikotinamida 18 mg.

INDIKASI
Makanan tambahan untuk menunjang fungsi hati.

KEMASAN
Kapsul lunak 10 x 10 biji.

DOSIS
3 kali sehari 1-2 kapsul.

PABRIK
Landson.

Obat Asam Urat

 

PURICEMIA

GOLONGAN GENERIK
Allopurinol.

INDIKASI

Gout, hiperurisemia.

KONTRA INDIKASI

Penyakit hati.
Penekanan sumsum tulang.

PERHATIAN

Insufisiensi ginjal, hiperurisemia tanpa gejala, gout akut.
Hamil dan menyusui.

Interaksi obat :
– Penurunan pada dosis 6-merkaptopurin yang dibutuhkan.
– Vidarabin.

EFEK SAMPING
Mual, muntah, sakit kepala, mengantuk, pengecapan terasa seperti logam, diare.
Reaksi kulit, disfungsi hati & ginjal.

KEMASAN
Tablet 300 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS
# Dewasa : 100 mg sehari.
Ditingkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai kadar asam urat yang normal dalam serum tercapai.

Maksimum : 800 mg/hari.
# Anak berusia 6-10 tahun dengan keganasan : maksimal 300 mg/hari.
# Anak berusia kurang dari 6 tahun : maksimal 150 mg/hari.

Obat kolesterol

LIPITOR

komposisi

Ca Atorvastatin.

INDIKASI

Tambahan pada diet untuk menurunkan peningkatan kolesterol total, kolesterol-LDL, apolipoprotein B, & trigliserida pada pasien yang menderita
hiperkolesterolemia primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran), dan hiperkolesterolemia familial heterozygosa & homozygosa bila respon terhadap
diet & tindakan non-farmakologis lainnya tidak mencukupi.

KONTRA INDIKASI

Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase dalam serum lebih dari 3 kali di atas batas normal.
Wanita hamil dan menyusui.

PERHATIAN

Awasi peningkatan fosfokinase kreatin & transaminase.
Hindari mengkonsumsi alkohol.

Interaksi obat – resiko miopati meningkat jika digunakan bersama dengan Siklosporin, derivat Asam Fibrat, Eritromisin, Niasin, atau anti jamur golongan Azol.
– penurunan kadar Atorvastatin dalam plasma jika digunakan dengan suspensi antasida per oral yang mengandung Mg dan Al hidroksida, dan Kolestipol.
– peningkatan kadar “steady-state” dalam plasma.
– peningkatan kadar Atorvastatin dalam plasma jika digunakan dengan Eritromisin.
– peningkatan nilai AUC (daerah di bawah kurva) untuk Noretindron dan Etinilestradiol.

EFEK SAMPING 

Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, nyeri otot, lemah/tidak bertenaga, insomnia (susah tidur), edema angioneurotik, kram otot, miositis, miopati,
sakit kuning kolestatik, neuropati perifer, gatal-gatal.

KEMASAN

Tablet salut film 10 mg x 30 biji.

DOSIS

10-80 mg sekali sehari.

PABRIK
Pfizer.

Diabetes

 

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan. Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.

The symptoms of Hypertension

people with high blood pressure (hypertension) have no symptoms. The only way to know whether a person’s blood pressure is high is to have a health professional measure it with a blood pressure cuff. The result is expressed as two numbers. The top number, called the systolic pressure, represents the pressure when the heart is beating. The bottom number, called the diastolic pressure, shows the pressure when the heart is resting between beats.

A person’s blood pressure is considered normal if it stays at or below 120/80, which is commonly stated as “120 over 80.” People with a systolic blood pressure of 120 to 139 or a diastolic blood pressure of 80 to 89 are considered prehypertensive and should adopt lifestyle changes to lower their blood pressure and prevent heart and blood vessel diseases. A person whose systolic blood pressure is consistently 140 or higher or whose diastolic pressure is 90 or higher is considered to have high blood pressure and should talk with a doctor about the best ways to lower it

Liver

 

Sakit Liver/sakit kuning, adalah suatu jenis penyakit yang amat lazim dijumpai di populasi negeri kita karena memang angka kejadian penyebab dari penyakit ini memang banyak ditemukan di area Asia Tenggara. Liver atau hati kita adalah organ dalam yang berlokasi di perut kanan atas, tepat di dalam rusuk kanan bagian bawah, dan organ tersebut merupakan organ yang beratnya paling berat dari semua organ dalam tubuh lainnya (ginjal, otak, jantung). Liver memainkan fungsi vital bagi mekanisme tubuh kita, terutama dalam hal produksi (enzim pencernaan, komponen darah terutama faktor pembekuan darah, serta kolesterol) dan regulasi (terutama menyaring dan menetralkan berbagai senyawa kimia yang masuk ke tubuh lewat jalur pencernaan atau yang berupa makanan). Kerusakan pada liver bisa bervariasi dari peradangan akut hingga menahun, infeksi pernanahan (abses), kanker hingga berujung pada sirosis (kematian jaringan aktif dari liver) yang berakhir sebagai gagal hati. Karena liver merupakan salah satu organ vital tubuh, maka kerusakannya pastinya berdampak bagi sistem tubuh secara keseluruhan dan bisa berakhir fatal terutama jika sirosis sudah terjadi tanpa transplantasi hati dilakukan.

Gejala penyakit liver pada stadium awal sangat tidak khas dan bukan hanya si sakit yang seringkali mengabaikannya, bahkan dokterpun jika tidak cermat tidak sempat terpikirkan perihal kemungkinannya. Gejala penyakit liver pada awalnya seringkali berupa mudah lelah, ngantuk, sering mual, lesu ketika beraktivitas, perubahan pola buang air besar, serta meriang. Gejala diatas dengan mudahnya dianggap sebagai maag, anemia (kurang darah) atau flu, sehingga jika gejala tidak akut sekali atau interval kekambuhannya jauh, seringkali tak terdeteksi. Padahal deteksi serta pencegahan awal dari proses penyakit ini sangat krusial untuk mencegah perburukan gejala hingga menjadi abses atau kematian jaringan (sirosis). Tenaga kesehatan umumnya lebih waspada apabila gejala kuning tampak pada pasien, namun sayangnya jika gejala kuning sudah muncul, seringkali kita sudah terlambat beberapa langkah dalam penanganan penyakit tersebut. Gejala kuning yang relatif indikatif terhadap adanya penyakit liver-empedu disebabkan karena kadar bilirubin (limbah pecahan sel darah merah yang di reproduksi) yang menumpuk di dalam liver yang secara sistemnya terganggu, sehingga mengakibatkan bilirubin tersebut bocor ke dalam darah dan mewarnai kulit, selaput lender, hingga selaput bening konjungtiva mata. Umumnya kuning baru tampak jika kadar bilirubin naik melebihi 2 kali lipat nilai normal. Berbagai pemeriksaan yang mungkin diperlukan untuk mendeteksi keberadaan sakit liver adalah pemeriksaan klinis oleh dokter (termasuk riwayat kebiasaan sehari-hari yang terkait dan riwayat keluarga yang memiliki sakit liver), USG perut, cek laboratorium darah salah satunya enzim SGOT/SGPT, serta cek kencing untuk mendeteksi bilirubin yang bocor ke air seni. Konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam (internist; SpPD) – konsultan Gastro-Enterologi Hepatologi (KGEH) umumnya dianjurkan untuk pengobatan penyakit liver, khususnya penyakit liver kronik/menahun.

Penyakit Liver Kronis dan Sirosis

Penyakit liver kronis adalah pintu gerbang menuju ke arah sirosis, yang merupakan stadium terminal dari suatu kerusakan liver. Sialnya, penyakit liver kronis adalah salah satu penyakit yang banyak dijumpai di populasi kita di Indonesia, dan sebagian besar bersifat menular! Lebih celaka lagi, penyakit liver kronis, sesuai namanya, tidak memiliki gejala yang akut da pasti dalam periode awalnya yang cukup lama hingga akhirnya suatu saat gejala signifikan muncul sebagai sirosis (decompensated cirrhosis) sekitar 5-15 tahun kemudian. Oleh karena itu, tidak jarang penderita terdeteksi penyakit liver kronis saat ia check up rutin, walaupun saat itu ia relatif sehat walafiat. Seringkali penderita demikian tak bergejala namun dalam cek rutin selalu ditemukan peningkatan kadar SGOT/SGPT yang mengindikasinya adanya proses cedera liver jangka panjang.

Ada beberapa jenis penyebab penyakit liver kronis yang sering dijumpai dan bisa berakibat ke sirosis jika tak ditangani dengan tepat. Di negara barat, konsumsi alkohol secara berlebihan dan dalam jangka panjang adalah penyebab terseringnya. Namun di Indonesia penyebab yang tersering adalah infeksi liver kronis (hepatitis kronis) serta racun dari obat-obat herbal (jamu tertentu yang mengandung alfatoksin). Belakangan, kasus penyakit liver kronis yang disebabkan oleh konsumsi herbal antah berantah dalam jangka waktu panjang semakin banyak dijumpai di klinis. Mereka yang budaya hidupnya sering makan enak-enak namun gerak terbatas juga terancam menderita penyakit ini yaitu berupa fatty liver. Selain itu, penyakit liver kronik bisa juga berasal dari payah jantung kanan yang telah berlangsung lama, walau insidensinya relatif lebih jarang.

Sirosis hepatis akan menempatkan penderita pada posisi terminal, layaknya penderita kanker stadium akhir maupun gagal jantung lanjut. Sejumlah komplikasi dapat terjadi pada tahap ini dari yang ringan seperti kerontokan pada rambut, kulit mengering-kusam-gatal, badan lemas, mual, nafsu makan anjlok, penderita jadi kurus; hingga ke komplikasi yang berbahaya seperti muntah-berak darah karena adanya varises kerongkongan yang pecah berulang, mudah berdarah seperti mimisan karena gangguan sistem pembekuan darah, serta gangguan kesadaran menuju koma dikarenakan racun-racun tubuh yang melenggang masuk ke otak. Beberapa penelitian dalam decade terakhir menunjukkan bahwa penderita sirosis cepat atau lambat akan jatuh ke proses pengrusakan ginjal menuju ke arah gagal ginjal. Satu-satunya terapi pasti dari sirosis adalah transplantasi liver, yang tentunya merupakan prosedur rumit baik dalam hal prosedur pencarian donornya hingga proses operasinya yang berisiko tinggi dan berbiaya tinggi. Pencegahan atau minimal deteksi dini masih merupakan terapi terbaik bagi penyakit ini.

Hepatitis

Hepatitis atau peradangan liver adalah suatu infeksi yang sangat lazim dijumpai di populasi kita, layaknya TBC, tidak hanya pada mereka yang sosioekonomi bawah namun juga atas. Ada beberapa macam jenis penyebab hepatitis, secara umum dapat dibagi ke 2 grup yaitu hepatitis viral (penyebabnya virus) serta hepatitis non-viral (contohnya karena overdosis obat tertentu seperti parasetamol). Hepatitis viral lebih lazim dijumpai di klinis, dan berdasarkan urutan sejarah penemuan virus penyebabnya maka digolongkan sebagai hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E selalu tampil sebagai infeksi akut dan hamper selalu sembuh sempurna seiring dengan waktu dan dibantu daya tahan tubuh yang baik (self limited diseases). Hepatitis A dapat dikatakan sangat lazim dijumpai di lingkungan negeri kita, sehingga bisa dikatakan hampir semua penduduk kita sudah pernah mengidapnya saat sebelum usia akil baliq (remaja), termasuk saya tentunya. Penularannya melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi virus tersebut yang berasal dari kotoran (feses) penderitanya. Oleh karena itu, sanitasi adalah faktor terpenting penularannya, semakin kumuh suatu daerah dan penyediaan air minum, risiko penyebaran infeksi semakin besar, tidak jarang wabah terjadi pada suatu kecamatan. Cuci tangan terutama oleh penyedia jasa makanan adalah faktor pemutus rantai penularan yang terpenting. Penderita hepatitis akut A atau E hampir selalu datang ke dokter dikarenakan ada demam (tapi tidak tinggi) serta kulit berwarna kuning, makanya mereka dikenal sebagai sakit kuning. Kabar buruknya, penyakit ini tidak ada obatnya. Kabar baiknya, penyakit ini tidak perlu obat spesifik, alias akan sembuh sendiri seiring waktu (kurang lebih satu minggu) dan tidak pernah menjadi penyakit liver kronis atau sirosis. Kabar lebih baiknnya lagi, penyakit ini sudah ada vaksinasi pencegahannya, sehingga selalu dimasukkan ke dalam persyaratan mutlak bagi wisatawan dari negara maju jika akan ber travel ke negera berkembang (nan kumuh) layaknya Indonesia. Hepatitis E walaupun kurang lebih perjalanan klinisnya serupa dengan hepatitis A, perlu diperhatikan lebih serius jika menimpa ibu hamil karena risikonyo untuk berkembang menjadi hepatitis berat (fulminant).

Berbeda dengan hepatitis A dan E, hepatitis B,C dan D sangat berbeda dalam hal penularannya, perjalanan penyakitnya serta komplikasinya dan terapinya. Ketiga hepatitis ini lebih cenderung ‘diam-diam menghanyutkan’, artinya jarang tampail sebagai gejala akut yang memaksa seseroang ke dokter, tetapi proses pengrusakan liver terus berlangsung, hingga akhirnya dapat berujung ke sirosis yang telah berkomplikasi. Ketiga jenis hepatitis ini lebih terkait dengan penyakit liver kronik, oleh karena itu sangat berbahaya, khususnya hepatitis C yang lebih sering berakhir sebagai sirosis dan kanker hati yang fatal. Penularannya adalah melalui kontak dengan cairan tubuh penderita entah itu darah, air liur maupun secret kelamin seperti air mani. Oleh karena itu penyebab tersering masuknya virus tersebut adalah melalui narkoba suntik, hubungan seksual tanpa pengaman, transfusi darah, penularan bayi dari ibunya yang penderita, serta melalui kontak kulit yang terluka dengan cairan tubuh penderita yang merupakan risiko bagi petugas kesehatan. Berbeda dengan hepatitis A dan E yang tak memiliki obat spesifik, ketiga hepatitis ini harus diterapi dengan antivirus serta interferon jangka panjang. Pengobatan tuntas adalah pilihan terbaik untuk menghindari risiko sirosis atau kanker hati di kemudian hari. Hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi berkala disesuaikan dengan titer anti HbSAg-nya yang dapat diukur melalui cek darah. Sayangnya hingga saat ini belum ada ilmuwan dunia yang sukses menemukan vaksin bagi hepatitis C.

Cek darah simple untuk Pria

Jika Ingin Umur panjang, biasanya pria yang sudah berumur diatas 40, tingkat kesehatannya menurun , biasanya karena darah tinggi, kolesterol, atau asam urat serta diabetes, apalagi jika ada penyakit keturunan.

Salah satu pemeriksaan kesehatan yang paling penting adalah cek darah. Untuk pria setidaknya ada 3 cek darah penting yang sebaiknya jangan dilewatkan.

Darah bisa mengungkapkan rincian penting mengenai kondisi yang terjadi di dalam tubuh seseorang, karenanya terkadang seseorang bisa mengetahui gangguan atau penyakit di tubuhnya melalui pemeriksaan darah

Cek darah untuk mengetahui kadar lemak
Pada pemeriksaan darah ini dapat diketahui jumlah kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat/LDL (sebaiknya di bawah 130 mg/dl darah) dan juga trigliserida (sebaiknya kurang dari 150 mg/dl darah). Jika memiliki faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskuler, riwayat keluarga hipertensi atau perokok, maka kadar LDLnya harus di bawah 100 mg/dl darah.
( cek kolesterol total, LDL,HDL, Trigliserida)

Cek Darah untuk mengetahui kesehatan Liver anda                         cek kesehatan liver, Liver merupakan pembakar lemak yang utama dalam tubuh manusia serta mengatur metabolisme lemak melalui set biochemical pathways (jejak aliran biokimia) yang lengkap (complicated). Liver juga dapat memompa keluar lemak yang berlebihan dari badan melalui empedu ke dalam usus kecil (small intestines ).  Kerja liver ini berhubungan dengan jantung dan ginjal. ( cek SGOT, SGPT, Gamma GT)

Cek darah untuk mengetahui kesehatan Ginjal anda                       Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Ginjal adalah organ tubuh yang memiliki banyak pembuluh darah dan berbentuk seperti kacang. Di dalam tubuh kita terdapat sepasang ginjal yang memiliki fungsi yang sangat penting antara lain:

  1. Sebagai sistem filter dan membuang sampah dari tubuh
  2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
  3. Memproduksi hormon yang mengatur tekanan darah
  4. Memproduksi hormon yang Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah
  5. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang

Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.   (Cek asam urat, Kreatinin ,ureum darah)

Lipitor

You should not take Lipitor if you are allergic to atorvastatin, if you are pregnant or breast-feeding, or if you have liver disease. Stop taking Lipitor and tell your doctor right away if you become pregnant.

Before taking Lipitor, tell your doctor if you have diabetes, a thyroid disorder, muscle pain or weakness, a history of liver or kidney disease, or if you drink more than 2 alcoholic beverages daily.

In rare cases, Lipitor can cause a condition that results in the breakdown of skeletal muscle tissue, leading to kidney failure. Call your doctor right away if you have unexplained muscle pain, tenderness, or weakness especially if you also have fever, unusual tiredness, and dark colored urine.

Avoid eating foods that are high in fat or cholesterol. Lipitor will not be as effective in lowering your cholesterol if you do not follow a cholesterol-lowering diet plan.

Avoid drinking alcohol. It can raise triglyceride levels and may increase your risk of liver damage.

There are many other drugs that can increase your risk of serious medical problems if you take them together with Lipitor. Tell your doctor about all medications you use. This includes prescription, over-the-counter, vitamin, and herbal products. Do not start a new medication without telling your doctor. Keep a list of all your medicines and show it to any healthcare provider who treats you.

Lipitor is only part of a complete program of treatment that also includes diet, exercise, and weight control. Follow your diet, medication, and exercise routines very closely.
Before taking Lipitor

You should not take Lipitor if you are allergic to atorvastatin, if you are pregnant or breast-feeding, or if you have liver disease.

To make sure you can safely take Lipitor, tell your doctor if you have any of these other conditions:
history of liver disease;
history of kidney disease;

muscle pain or weakness;

diabetes;

a thyroid disorder; or

if you drink more than 2 alcoholic beverages daily.

In rare cases, Lipitor can cause a condition that results in the breakdown of skeletal muscle tissue, leading to kidney failure. This condition may be more likely to occur in older adults and in people who have kidney disease or poorly controlled hypothyroidism (underactive thyroid).

Tell your doctor about all other medications you use. Certain other drugs can increase your risk of serious muscle problems, and it is very important that your doctor knows if you are using any of them:

diltiazem (Cartia, Cardizem);

gemfibrozil (Lopid), fenofibric acid (Fibricor, Trilipix), or fenofibrate (Antara, Fenoglide, Lipofen, Lofibra, Tricor, Triglide);

antibiotics such as clarithromycin (Biaxin) or erythromycin (E.E.S., EryPed, Ery-Tab, Erythrocin);

antifungal medicines such as fluconazole (Diflucan), itraconazole (Sporanox), ketoconazole (Extina, Ketozole, Nizoral, Xolegal), or voriconazole (Vfend);

HIV medications such as ritonavir (Norvir), lopinavir/ritonavir (Kaletra), or saquinavir (Invirase);

medicines that contain niacin (Advicor, Niaspan, Niacor, Simcor, Slo-Niacin, and others); or

drugs that weaken your immune system, such as steroids, cancer medicine, or medicines used to prevent organ transplant rejection, such as cyclosporine (Gengraf, Neoral, Sandimmune), sirolimus (Rapamune), or tacrolimus (Prograf).

FDA pregnancy category X. Lipitor can harm an unborn baby or cause birth defects. Do not take Lipitor if you are pregnant. Stop taking this medication and tell your doctor right away if you become pregnant. Use effective birth control to avoid pregnancy while you are taking Lipitor. Atorvastatin may pass into breast milk and could harm a nursing baby. Do not breast-feed while you are taking Lipitor.